Registry merupakan database yang bersifat hierarkis yang menyimpan berbagai konfigurasi Windows serta software pihak ketiga. Dengan mengutak-atik registry, Anda bisa melakukan berbagai hal seperti mematikan User Account Control, mematikan Windows Defender, menghilangkan password saat login, dan masih banyak lagi.
Karena fungsinya yang sangat vital, mengutak-atik registry juga memiliki resiko yang cukup besar. Bila Anda melakukan kesalahan sewaktu mengubah registry, hal ini bisa mengakibatkan software/ Windows menjadi tidak berjalan sebagaimana mestinya atau bahkan bisa error. Oleh karena itu, ada baiknya Anda melakukan backup registry sebelum mengutak-atik isi registry.
Untungnya, cara untuk membackup registry cukup mudah. Berikut cara-cara yang bisa Anda pilih untuk membackup registry.
Cara Backup Registry
1. Backup Registry secara Manual
Kita dapat melakukan backup registry secara manual dengan menggunakan Registry Editor. Dengan cara manual ini, Anda dapat memilih apakah Anda ingin membackup seluruh registry, atau hanya bagian tertentu saja. Untuk melakukannya, Anda dapat mengikuti langkah di bawah ini
1a. Backup Seluruh Registry
Untuk membackup seluruh registry, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini
- Tekan Windows+R di keyboard untuk membuka Run. Selanjutnya, ketik regedit dan tekan Enter untuk membuka Registry Editor.
- Klik kanan pada ikon Komputer di panel sebelah kiri, kemudian pilih Export.
- Jendela Export Registry File akan terbuka. Di sini, Anda dapat menentukan lokasi penyimpanan, nama file, serta format file hasil ekspor. Terdapat 4 pilihan format file hasil ekspor, yaitu Registration Files (.reg) yang merupakan format standar, Registry Hive Files, file Teks (.txt), dan Win9x/NT4 Registration Files (.reg) yang merupakan format versi lama. Klik Save untuk menyelesaikan proses ekspor registry.
1b. Backup Bagian Tertentu Registry
Apabila Anda ingin membackup bagian tertentu di registry, Anda dapat mengikuti langkah di bawah ini:
- Tekan Windows+R di keyboard untuk membuka Run, kemudian ketik regedit dan pilih OK untuk membuka Registry Editor.
- Arahkan menuju bagian yang ingin Anda backup. Anda bisa menggunakan panel sebelah kiri untuk navigasi (angka 1). Selain itu, Anda dapat pula mengetik alamat registry yang ingin Anda backup di kolom bagian atas (angka 2) kemudian tekan Enter.
- Klik File, kemudian pilih Export.
- Di jendela Export Registry File ini, Anda dapat memilih lokasi penyimpanan, nama file, serta format file hasil eksport. Setelah selesai, klik Save untuk menyelesaikan proses ekspor.
2. Backup Registry dengan System Restore
Selain cara di atas, Anda juga dapat menggunakan System Restore untuk membackup registry. Sebelum Anda menggunakan cara kedua ini, perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
- System Restore tidak hanya mempengaruhi registry, namun juga file sistem, update Windows, dan beberapa hal lainnya (Anda dapat membaca artikel ini untuk mengetahui efek System Restore).
- System Restore dapat membackup hampir semua registry. Namun, ada 1 lokasi yang tidak akan dibackup oleh System Restore, yaitu di lokasi berikut ini:
HKEY_LOCAL_MACHINE\System\ControlSet001\Control\BackupRestore\KeysNotToRestore
Untuk membackup registry dengan System Restore, kita perlu membuat restore point. Restore point ini merupakan “checkpoint” dari sistem Anda. Nantinya, Windows akan mengembalikan registry ke “checkpoint” ini ketika Anda melakukan restore.
Anda dapat mengikuti cara berikut ini untuk membuat restore point
- Ketikkan Create a restore point pada kotak Search, kemudian tekan Enter di keyboard. Jika Anda menggunakan Windows 7, klik Start Menu, kemudian klik kanan Computer lalu pilih Properties. Selanjutnya pilih System Protection di sidebar sebelah kiri.
- Klik Create pada bagian Protection Settings.
- Beri nama restore point tersebut, setelah itu klik Create.
- Klik Close.
3. Backup Registry dengan Software Pihak Ketiga
Cara ketiga untuk backup registry adalah dengan menggunakan software pihak ketiga. Beberapa software yang bisa digunakan untuk membackup registry antara lain Registry Backup and Restore, Tweaking.com Registry Backup, dan lain-lain.
Pada artikel ini, kami akan menggunakan software Registry Backup dan Restore. Dengan software ini, backup keseluruhan registry dapat dilakukan cepat. Anda hanya perlu melakukan langkah-langkah berikut ini.
- Klik tombol New Backup.
- Pilih lokasi penyimpanan hasil backup serta deskripsi backup.
- Klik Start untuk memulai proses backup registry.
- Klik Close setelah proses backup selesai.
Cara Restore Registry
1. Restore Registry dari Backup Manual
Untuk melakukan restore dari file backup yang sudah Anda buat sebelumnya, silakan ikuti langkah berikut ini:
- Tekan Windows+R di keyboard untuk membuka Run, kemudian ketik regedit dan pilih OK untuk membuka Registry Editor.
- Klik File di menu bar, kemudian pilih Import.
- Pilih file backup yang sudah Anda buat sebelumnya, kemudian klik Open.
- Apabila proses backup berhasil, akan muncul notifikasi seperti di bawah ini.
2. Restore Registry dengan System Restore
Bila Anda ingin melakukan restore registry menggunakan System Restore, Anda bisa mengikuti cara di bawah ini:
- Ketikkan Create a restore point pada kotak Search, kemudian tekan Enter di keyboard. Jika Anda menggunakan Windows 7, klik Start Menu, kemudian klik kanan Computer lalu pilih Properties. Selanjutnya pilih System Protection di sidebar sebelah kiri.
- Klik System Restore di jendela System Properties yang baru saja terbuka.
- Klik Next di jendela Restore system file and settings yang muncul.
- Selanjutnya, Anda dapat memilih restore point yang Anda inginkan. Untuk melihat lebih banyak restore point, centang opsi Show more restore point.
- Setelah memilih salah satu restore point, Anda perlu mengecek program apa saja yang terkena efeknya. Klik Scan for affected program yang ada di pojok kanan bawah (tombol tidak bisa diklik bila belum memilih salah satu restore point). Setelah selesai melihat program yang terkena, tekan Close.
- Klik Next untuk melanjutkan.
- Klik Finish untuk memulai proses restore.
- Tunggu hingga proses restore selesai. Komputer Anda akan restart selama proses ini.
- Setelah proses selesai, akan tampak jendela dengan pesan “System Restore completed successfully. The system has been restored to [date time]. Your documents have not been affected.”
3. Restore Registry dengan Software Pihak Ketiga
Dalam artikel kali ini, kami menggunakan software Registry Backup and Restore dari Acelogix. Untuk melakukan proses restore, Anda dapat mengikuti langkah berikut:
- Pilih salah satu backup di kotak sebelah kiri, kemudian klik Restore…
- Pada jendela selanjutnya, Anda dapat melihat detail backup. Anda dapat mengklik Advanced Options bila Anda hanya ingin membackup sebagian registry. Setelah itu, klik Start untuk memulai proses backup. Apabila ada jendela konfirmasi, klik Yes.
- Setelah selesai, akan tampak pesan yang memberitahukan bahwa Anda perlu melakukan reboot supaya proses restore selesai. Klik OK untuk melakukan reboot komputer.
Sekian artikel mengenai cara untuk backup registry di komputer Anda. Bila Anda mengalami kesulitan dalam proses backup, Anda bisa meninggalkan komentar di kolom di bawah ini.