3 Cara Mematikan Windows Defender di Windows 10

3 min read

Cara Mematikan Windows Defender

Windows Defender merupakan antivirus yang disematkan Microsoft di tiap instalasi Windows 10. Meski bersifat gratis, namun software ini memberikan perlindungan lini pertama yang cukup baik terhadap virus, ransomware, spyware, dan berbagai ancaman lainnya terhadap komputer Anda.

Meski demikian, terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan Windows Defender perlu dimatikan, misalnya ketika Anda sudah mempunyai software antivirus (meski pada sebagian besar kasus Windows Defender akan dimatikan secara otomatis). Untuk mematikan Windows Defender, Anda bisa mengikuti cara di bawah ini

Catatan: Kami tidak menyarankan Anda untuk mematikan Windows Defender bila Anda tidak mempunyai software antivirus lainnya.

1. Mematikan Windows Defender Menggunakan Security Center

Catatan: Menonaktifkan Windows Defender menggunakan Security Center hanya bersifat sementara. Apabila Windows menilai bahwa komputer Anda berada dalam resiko terkena virus, Windows akan menyalakan Windows Defender secara otomatis. Bila Anda ingin menonaktifkan Windows Defender secara permanen, Anda bisa menggunakan cara 2 (menggunakan Group Policy Editor) atau cara 3 (menggunakan Registry).

Untuk mematikan Windows Defender melalui Security Center, Anda dapat mengikuti langkah berikut ini.

  1. Klik menu Start pada Windows, kemudian klik Settings.
    Klik tombol Start, lalu pilih Settings
  2. Pada jendela Settings yang baru saja terbuka, pilih menu Update & Security.
    Pilih menu Update & Security
  3. Pada panel sebelah kiri pilih Windows Security.
    Pada panel kiri pilih Windows Security
  4. Pilih Virus & threat protection pada panel sebelah kanan.
    Pilih Virus & threat protection
  5. Selanjutnya jendela Windows Security akan terbuka. Pada bagian Virus & threat protection settings klik Manage Settings.
    Klik Manage settings pada bagian Virus & threat protection settings
  6. Pada bagian Real-time protection, ganti opsinya menjadi Off.
    Ganti setting menjadi Off pada Real-time protection
  7. Apabila ada jendela User Account Control yang meminta konfirmasi, pilih Yes untuk melanjutkan.
    Pilih Yes pada jendela UAC

Anda sudah berhasil mematikan Windows Defender. Namun, cara ini hanya bersifat sementara. Apabila Anda merestart komputer Anda, Windows Defender akan aktif kembali.

Apabila Anda ingin menyalakan kembali Windows Defender, ikuti langkah 1-5 di atas. Kemudian, ganti opsi Real-time protection menjadi On kembali.

2. Mematikan Windows Defender Menggunakan Group Policy Editor

Catatan: Mematikan Windows Defender dengan Group Policy Editor akan bersifat permanen. Hal ini bukan berarti Anda tidak dapat menyalakan Windows Defender lagi, melainkan Windows tidak akan menyalakan Windows Defender secara otomatis.

Cara lain untuk mematikan Windows Defender adalah menggunakan Group Policy Editor. Group Policy Editor merupakan salah satu tool di Windows yang memungkinkan pengguna mengubah berbagai setting penting di komputer. Berikut langkah-langkah untuk mematikan Windows Defender lewat Group Policy Editor.

  1. Buka Group Policy Editor dengan menekan Windows+R (menyalakan Run), kemudian ketik gpedit.msc lalu klik OK. Anda dapat juga menyalakannya dengan mengetik gpedit.msc di kotak Search, kemudian pilih gpedit.msc atau Group Policy Editor.
    Ketik gpedit.msc di Run
  2. Pada panel sebelah kiri, arahkan menuju ke Computer Configuration > Administrative Templates > Windows Components > Windows Defender Antivirus
    Arahkan menuju ke path di atas
  3. Di panel sebelah kanan, klik 2 kali pada Turn off Windows Defender Antivirus.
    Klik 2 kali pada Turn off Windows Defender Antivirus
  4. Pilih opsi Enabled.
    Pilih opsi Enabled
  5. Pilih Apply lalu klik OK.
    Klik Apply lalu klik OK
  6. Pada panel sebelah kanan, klik tanda panah di samping kiri Windows Defender Antivirus, kemudian klik folder bernama Real-time Protection.
    Klik tanda panah kemudian pilih Real-Time Protection
  7. Klik 2 kali pada Turn on behavior monitoring.
    Klik 2 kali pada Turn on behavior monitoring
  8. Pilih opsi Disabled. Kemudian, klik Apply lalu pilih OK.
    Pilih Disabled, kemudian pilih Apply lalu OK
  9. Klik 2 kali policy bernama Monitor file and program activity on your computer.
    Klik 2 kali pada Monitor file and program activity on your computer
  10. Pilih opsi Disabled, kemudian klik Apply lalu OK.
    Pilih Disabled, kemudian pilih Apply lalu OK
  11. Dobel klik Turn on process scanning whenever real-time protection is enabled.
    KLik 2 kali pada Turn on process scanning whenever real-time protection is enabled
  12. Ganti opsi menjadi Disabled, klik Apply lalu OK.
    Pilih Disabled, kemudian pilih Apply lalu OK
  13. Restart komputer Anda untuk melihat perubahannya.
Untuk menyalakan kembali Windows Defender, Anda dapat mengulangi langkah-langkah di atas. Namun, pada langkah nomor 4, 8, 10, dan 12 ganti opsinya menjadi Not Configured

3. Mematikan Windows Defender Menggunakan Registry

Catatan:

  1. Mematikan Windows Defender dengan Registry Editor akan bersifat permanen (Windows tidak akan menyalakan Windows Defender secara otomatis). Untuk mengaktifkan Windows Defender kembali, Anda harus menyalakannya secara manual
  2. Melakukan perubahan pada registry dapat beresiko mengakibatkan Windows/ software tidak berjalan normal apabila ada kesalahan saat mengubah registry. Oleh karena itu, kami sarankan Anda untuk membackup registry terlebih dahulu

Registry merupakan sekumpulan database yang berisi berbagai konfigurasi Windows dan aplikasi. Dengan mengedit Registry menggunakan Registry Editor, kita dapat mengubah berbagai konfigurasi seperti mematikan User Account Control, menghilangkan panah shortcut, dan lain-lain. Kali ini, kita akan menggunakan Registry Editor untuk mematikan Windows Defender secara permanen. Berikut langkah-langkahnya

  1. Ketik regedit di kotak Search, kemudian pilih Registry Editor. Anda juga bisa menyalakan Registry Editor dengan menekan tombol Windows+R di keyboard Anda, kemudian ketik regedit dan tekan Enter. Apabila ada jendela User Account Control, klik Yes untuk melanjutkan.
    Ketik regedit kemudian pilih Registry Editor
  2. Pada panel sebelah kiri, arahkan menuju ke HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows Defender
    Arahkan menuju HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows Defender
  3. Pada ruang kosong di panel sebelah kanan, klik kanan kemudian pilih New > DWORD (32-bit) Value
    Klik kanan lalu klik New, pilih DWORD 32-bit Value
  4. Beri nama value baru tersebut dengan DisableAntiSpyware lalu tekan Enter.
    Beri nama value baru tersebut dengan DisableAntiSpyware
  5. Klik 2 kali value DisableAntiSpyware tersebut. Ganti value data dari 0 menjadi 1 kemudian klik OK.
    Ganti value data dari 0 menjadi 1, lalu klik OK
  6. Di panel sebelah kiri, klik kanan pada key Windows Defender. Klik New, kemudian pilih Key.
    Klik kanan pada key Windows Defender lalu pilih New - Key
  7. Beri nama key baru tersebut dengan Real-Time Protection lalu tekan Enter di keyboard Anda.
    Beri nama key dengan Real-Time Protection
  8. Klik 2 kali key Real-Time Protection yang baru saja dibuat. Di panel sebelah kanan, klik kanan kemudian pilih New > DWORD (32-bit) Value
    Klik kanan lalu pilih New - DWORD 32-bit Value
  9. Beri nama DisableBehaviorMonitoring, lalu tekan Enter.
    Beri nama value dengan DisableBehaviorMonitoring
  10. Klik 2 kali DisableBehaviorMonitoring yang baru saja dibuat, kemudian ganti value data dari 0 menjadi 1 lalu klik OK.
    Ganti value data dari 0 menjadi 1 lalu klik OK
  11. Pada panel sebelah kanan, klik kanan lalu pilih New > DWORD (32-bit) Value
    Klik kanan lalu pilih New - DWORD 32-bit Value
  12. Pada value yang baru saja dibuat, beri nama DisableOnAccessProtection lalu tekan Enter.
    Beri nama value dengan DisableOnAccessProtection
  13. Dobel klik DisableOnAccessProtection yang baru saja dibuat. Ganti value data dari 0 menjadi 1 lalu klik OK.
    Ganti value data dari 0 menjadi 1 lalu tekan OK
  14. Di panel sebelah kanan, klik kanan lalu pilih New > DWORD (32-bit) Value
    Klik kanan lalu pilih New - DWORD 32-bit Value
  15. Beri nama value yang baru saja dibuat dengan DisableScanOnRealtimeEnable kemudian tekan Enter.
    Beri nama value dengan DisableScanOnRealtimeEnable
  16. Dobel klik DisableScanOnRealtimeEnable yang baru saja dibuat, kemudian ganti value data dari 0 menjadi 1 lalu klik OK.
    Ganti value data dari 0 menjadi 1, tekan OK
  17. Terakhir, restart komputer Anda untuk melihat efeknya.
Bila Anda ingin menyalakan kembali Windows Defender, Anda bisa mengikuti langkah berikut ini:

  1. Nyalakan Registry Editor dengan menekan tombol Windows+R di keyboard Anda, kemudian ketik regedit dan tekan Enter.
  2. Di panel sebelah kiri, arahkan menuju ke HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows Defender
    Arahkan menuju ke HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows Defender
  3. Klik kanan value DisableAntiSpyware kemudian pilih Delete. Apabila ada jendela konfirmasi, klik Yes untuk melanjutkan.
    Klik kanan pada DisableAntiSpyware lalu pilih Delete
  4. Klik 2 kali key Windows Defender. Kemudian, pilih key Real-Time Protection, klik kanan lalu pilih Delete. Klik Yes pada jendela konfirmasi Confirm Key Delete.
    Klik kanan pada key Real-Time Protection, lalu klik Delete
  5. Restart komputer Anda untuk melihat perubahannya.

Sekian artikel mengenai cara mematikan Windows Defender di Windows 10. Apabila Anda mempunyai pertanyaan atau menemui kesulitan, Anda bisa bertanya di kolom komentar di bawah ini.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments