Bila Anda kerap mengutak-atik jaringan, Anda mungkin sudah familiar dengan file hosts. File hosts ini memang erat kaitannya dengan jaringan internet. Tidak hanya secara historis, namun juga secara fungsi. Meski lebih sering dipakai untuk hal-hal yang berhubungan dengan jaringan/ internet, bukan berarti pengguna awam tidak memerlukannya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa itu file hosts, fungsi, serta cara edit file hosts, Anda dapat menyimak artikel berikut ini.
Apa itu File Hosts?
File hosts adalah file yang berfungsi untuk memetakan/ mengarahkan nama domain ke sebuah alamat IP tertentu. Ketika komputer mencari sebuah alamat IP, komputer pertama-tama akan mencari di file hosts terlebih dahulu. Apabila tidak ditemukan di file hosts, komputer akan menggunakan DNS (Domain Name Service).
Agar lebih mudah dipahami, kami akan memberikan sebuah ilustrasi. Misalkan Anda mengetikkan 128.1.1.255 www.google.com di file hosts. Anda kemudian mengetik www.google.com di browser Anda. Pertama, komputer akan mencari apakah alamat IP untuk www.google.com ada di file hosts. Karena di file hosts tertulis 128.1.1.255 www.google.com, maka Anda akan diarahkan ke alamat IP 128.1.1.255. Andaikan tidak ada tulisan tersebut di file host, maka komputer akan mencari alamat IP untuk www.google.com tersebut di DNS.

File hosts ini awalnya digunakan pada jaman ARPANET (pendahulu Internet) untuk memetakan nama host. Namun, sistem file host yang terpusat dan bertambah besarnya jaringan internet membuat maintenance file hosts semakin berat. Oleh karena itu, diciptakanlah DNS (Domain Name Server) untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, bukan berarti file hosts sama sekali tidak digunakan lagi. File hosts masih memiliki beberapa fungsi yang akan diulas lebih lanjut di bawah ini.
Apa Fungsi File Hosts?
1. Untuk Redirecting dan Testing
Misalkan kita ingin memindahkan website NitroTekno (www.nitrotekno.com) dari server lama ke server baru. Anggap IP server lama adalah 1.1.1.1 dan IP server baru adalah 2.2.2.2. Bila kita ingin mempersiapkan file-file di server baru tanpa menyebabkan downtime bagi pengunjung, maka kita tidak bisa mengubah DNS setting terlebih dahulu sebelum file-file tersebut siap. Lalu, bagaimana caranya melihat tampilan website kita di server baru tanpa mengubah setting DNS? Bila kita mengetikkan www.nitrotekno.com di browser, sudah tentu kita akan dibawa ke server lama.
Di sinilah file host berperan penting. Dengan mengetikkan 2.2.2.2 www.nitrotekno.com di file host, maka komputer akan mengarahkan kita ke alamat IP 2.2.2.2 (yang merupakan alamat IP server baru) tiap kali kita mengetik www.nitrotekno.com. Dengan cara ini, kita bisa mempersiapkan dan mengetes website di server baru, namun pengunjung juga tetap bisa mengakses website di server lama.
2. Untuk Memblok Akses ke Website Tertentu
File hosts juga bisa digunakan untuk memblok akses ke suatu website tertentu. Caranya adalah dengan menambahkan alamat website tersebut di file hosts dan diarahkan ke alamat IP 127.0.0.1. Sebagai contoh, kode di bawah ini akan menyebabkan komputer Anda tidak bisa mengakses Facebook atau Google.
127.0.0.1 www.facebook.com 127.0.0.1 www.google.com
Dengan cara ini, Anda bisa memblok akses ke website tertentu seperti website iklan atau website yang diketahui berbahaya (berisi konten tidak senonoh, malware, virus, dll). Anda bisa melakukannya dengan mengetik baris kode berikut (ganti namawebsite.com dengan situs yang ingin Anda blokir).
127.0.0.1 namawebsite.com
Sayangnya, beberapa orang menyalahgunakan cara ini untuk mencegah software bajakan dalam mengakses server (dengan demikian tidak bisa mengecek kode aktivasi software).
Apa Isi/ Struktur dari File Hosts?
Secara umum, isi dari file host tampak seperti di gambar berikut ini.

Bagian yang diberi kotak merah merupakan baris komentar, sehingga tidak berpengaruh terhadap kerja file hosts. Di bawah bagian tersebut, Anda dapat mulai menulis kode. Kode di localhost mempunyai format sebagai berikut.
127.0.0.1 www.testing.com #hanyatesting
- 127.0.0.1 – Merupakan bagian pertama dari kode yang berisi alamat IP ke mana sebuah request akan diarahkan
- www.testing.com – Merupakan bagian kedua yang berisi nama domain yang ingin kita arahkan (redirect) ke alamat IP di bagian pertama
- #hanyatesting – Merupakan bagian ketiga yang berisi komentar dan tidak berpengaruh terhadap kerja file host. Bagian ini diawali dengan tanda pagar (#)
Penjelasan: Ketika Anda mengetikkan alamat cobacoba.com, maka komputer akan mengecek file hosts terlebih dahulu. Karena di file hosts tertulis 0.0.0.0 cobacoba.com, maka komputer akan mengarahkan Anda ke alamat IP 0.0.0.0
Perhatikan bahwa antara bagian pertama dan kedua harus terdapat spasi kosong. Space ini dapat berupa 1 kali spasi atau bisa berupa tab. Namun, tab lebih sering dipakai karena alasan historis dan agar terlihat lebih rapi. Antara bagian kedua dan ketiga pun sebaiknya diberi space agar tidak membingungkan.
Bagaimana Cara Edit File Hosts di Windows?
File Hosts sejatinya merupakan file text, namun tidak memiliki ekstensi apapun. Oleh karena itu, kita perlu membukanya dengan software pengolah kata, misalnya Notepad. Namun, karena file ini termasuk file sistem Windows, kita membutuhkan akses administrator untuk membukanya. Cara untuk melakukannya adalah sebagai berikut.
- Ketik Notepad di kotak Search. Pada hasil pencarian, klik kanan Notepad, kemudian pilih Run as administrator. Pada Windows 7, Anda bisa membuka Notepad lewat menu Start > Accessories > Notepad. Apabila ada jendela User Account Control, klik Yes untuk melanjutkan.
- Jendela Notepad akan terbuka. Setelah itu, arahkan menuju ke C:\Windows\System32\drivers\etc\. Apabila Anda belum melihat file apapun di dalamnya, ganti tipe file menjadi All files.
- Klik file hosts kemudian klik Open.
- Setelah itu, Anda bisa mengedit file hosts. Cara menambah kode di file hosts adalah sesuai format yang dijelaskan di bagian sebelumnya. Bila Anda ingin menambah kode lagi, tambahkan di baris berikutnya (1 baris hanya 1 kode).
- Setelah selesai mengedit, pilih File > Save untuk menyimpan. Anda dapat pula menekan Ctrl + S di keyboard Anda untuk menyimpan.
Sekarang, Anda sudah berhasil mengedit file hosts di komputer Anda. Namun, Anda masih perlu melakukan flush DNS agar perubahan tersebut bisa segera diterapkan. Langkah-langkah flushing DNS adalah berikut ini.
- Ketikkan cmd di kotak Search, kemudian klik kanan di Command Prompt dan pilih Run as administrator. Pada Windows 7, Anda dapat membukanya lewat menu Start > Accessories > Command Prompt. Klik Yes bila muncul jendela User Account Control.
- Di Command Prompt, ketikkan perintah ipconfig /flushdns lalu tekan Enter.
- Setelah itu, cek apakah domain sudah berhasil di-redirect atau diblok. Caranya adalah dengan mengetik ping namawebsite.com. Ganti namawebsite.com dengan nama domain yang Anda ketik di file hosts. Apabila alamat IP tersebut sudah sesuai dengan yang Anda ketikkan di file hosts, berarti Anda sudah berhasil.
Demikian artikel mengenai penjelasan dan cara edit file hosts di Windows 7, 8, dan 10. Apabila Anda menemui kesulitan, Anda dapat bertanya kepada kami melalui kolom komentar di bawah ini.
thank’s banget atas infonya gan
mantap, makasih ilmunya
apakah web yang di blok dari file host ini bisa di tembus pakai VPN?
Bergantung dari software VPN yang dipakai gan. Sebagian besar bisa tembus, namun sebagian yang lain tidak bisa.