Cara Import/ Export Virtual Machine di VirtualBox

2 min read

Cara Import Export Virtual Machine
Catatan: Untuk menginstall VirtualBox, Anda bisa melihat artikel ini.

Bila Anda seorang pengguna VirtualBox, Anda mungkin ingin memindahkan virtual machine Anda ke komputer lainnya. Anda dapat melakukannya dengan cara menginstall ulang OS virtual (guest OS) tersebut di komputer lain. Namun, hal ini cukup membuang waktu. Selain itu, semua konfigurasi yang sudah Anda lakukan pada virtual machine juga tidak dapat dipindahkan dengan cara demikian.

Untungnya, VirtualBox menyedikan fitur Import & Export Appliance untuk memudahkan hal tersebut. Dengan fitur ini, Anda dapat memindahkan virtual machine beserta seluruh konfigurasinya. Selain itu, Anda juga tidak perlu menginstall ulang guest OS lagi. Sungguh praktis bukan?

Untuk melakukan import dan export virtual machine, Anda dapat mengikuti panduan berikut ini.

Catatan: Dalam proses import dan eksport virtual machine, Anda mungkin akan mendengar istilah virtual appliance. Ketika Anda mengekspor virtual machine, maka file hasil export akan berbentuk virtual appliance. Demikian pula saat Anda mengimpor di VirtualBox, file yang Anda import tersebut merupakan virtual appliance. Virtual appliance merupakan file yang berisi virtual machine yang sudah dikonfigurasi (pre-configured). Dengan demikian, virtual appliance dapat langsung dijalankan di program hypervisor (seperti VirtualBox) tanpa perlu diinstall atau dikonfigurasi terlebih dahulu. File ini biasanya berekstensi .ova atau .ovf.

Cara Import Virtual Machine

Untuk melakukan import virtual machine, Anda dapat mengikuti langkah-langkah di bawah ini.

  1. Buka VirtualBox, kemudian pilih menu File > Import Appliance. Anda juga dapat menggunakan shortcut Ctrl+I.
  2. Pada jendela Import Virtual Appliance yang terbuka, pilih ikon Open (ikon berbentuk folder) untuk memilih lokasi virtual appliance yang ingin diimport.
    Klik ikon Open (ikon berbentuk folder)
  3. Pilih file yang ingin diimport. File tersebut harus memiliki ekstensi .ova atau .ovf. Setelah memilih, klik Open.
    Arahkan ke virtual appliance (file dengan format .ova atau .vdi)
  4. Tekan Next untuk melanjutkan proses import.
    Klik Next untuk melanjutkan import virtual machine
  5. Selanjutnya akan tampil informasi virtual machine yang akan kita buat. Di sini, Anda dapat melakukan konfigurasi seperti lokasi penyimpanan virtual machine dan MAC address virtual machine. Untuk mengganti lokasi penyimpanan virtual machine, klik tanda panah pada bagian Machine Base Folder lalu pilih Other.
    Catatan: Bila Anda berencana menggunakan virtual machine asli dan virtual machine hasil import di jaringan yang sama, Anda sebaiknya memilih Generate new MAC addresses for all network adapters pada MAC Adress Policy.
    Atur konfigurasi kemudian klik Import
    Selain itu, Anda juga dapat memilih untuk menyimpan virtual machine dalam bentuk .vdi dengan mencentang opsi Import hard drives as VDI (apabila Anda tidak mencentang opsi ini, VirtualBox akan menyimpan virtual machine dalam bentuk .vmdk). Setelah itu, klik Import untuk melanjutkan proses.
  6. Proses import akan berjalan. Lamanya import bergantung dari besarnya file yang diimpor serta hardware yang Anda gunakan. Dari pengalaman kami, untuk mengimpor virtual machine Windows 10 dengan ukuran sekitar 7GB membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
  7. Setelah selesai, virtual machine hasil import tersebut akan muncul di VirtualBox.
    Import Virtual Machine telah berhasil

Cara Export Virtual Machine

Catatan: Anda harus mematikan virtual machine terlebih dahulu sebelum melakukan proses Export. Untuk melakukannya, Anda dapat memilih opsi shutdown Send the shutdown signal atau Power off the machine saat mematikan virtual machine. Di samping itu, Anda juga dapat memilih Discard pada menu (lihat gambar di bawah ini). Namun, hal ini sama dengan “mematikan paksa” virtual machine sehingga semua pekerjaan/program yang sedang berjalan di dalamnya akan hilang.

Untuk melakukan export virtual machine, ikuti langkah-langkah berikut ini.

  1. Buka VirtualBox, kemudian pilih File > Export Appliance. Anda juga dapat menggunakan shortcut Ctrl+E.
    Pilih File > Export Appliance
  2. Akan muncul jendela Export Virtual Appliance. Pilih virtual machine yang ingin Anda export, kemudian pilih Next.
    Pilih virtual machine yang diexport lalu Next
  3. Selanjutnya, akan muncul halaman Appliance settings.
    Mengatur konfigurasi export virtual machine

    Di halaman ini, Anda dapat mengatur beberapa konfigurasi export seperti:
    Format: Pilihan format hasil export. Terdapat 4 format yang Anda pilih, yaitu Open Virtualization Format 0.9, 1.0 (format default), 2.0, serta Oracle Cloud Infrastructure.
    File: Untuk memilih lokasi penyimpanan hasil export. Untuk mengganti lokasi, pilih ikon berbentuk folder.
    MAC Adress Policy: Pilihan MAC Adress pada virtual machine. Apabila Anda berencana menggunakan virtual machine asli dan virtual machine hasil export di jaringan yang sama, Anda sebaiknya memilih opsi Strip all network adapter MAC adresses.
    Write Manifest File: Opsi ini akan membuat file manifest sehingga Anda dapat mengecek keutuhan virtual machine saat diimport nantinya.
    Include ISO Images File: Opsi ini akan menyertakan file ISO di dalam file OVA hasil export.
    Setelah selesai melakukan konfigurasi, klik Next.
  4. Pada halaman Virtual system settings, Anda dapat mengganti deskripsi virtual machine yang diexport seperti nama, versi, dll. Untuk mengganti deskripsi, klik dua kali pada baris yang ingin diganti. Setelah selesai, klik Export untuk memulai proses export.
    Ganti deskripsi kemudian klik Export
  5. Proses export akan berjalan. Lamanya proses export bergantung pada besarnya virtual machine yang diexport serta spesifikasi komputer yang digunakan.
    Proses export akan berjalan
  6. Berikut ini virtual machine yang sudah diekspor. File hasil export akan memiliki ekstensi .ova.
    Hasil export virtual machine

Sekian tutorial mengenai cara import dan export virtual machine di VirtualBox. Apabila Anda mempunyai pertanyaan atau saran, Anda bisa berkomentar di kolom komentar di bawah ini.

4 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Ono
Ono
1 year ago

makasih penjelasannya