Ketika Anda menginstall suatu driver dan kemudian mengakibatkan error pada Windows, ada 2 hal yang dapat Anda lakukan. Pertama adalah memperbaiki driver yang rusak, sedangkan pilihan kedua adalah mengembalikan Windows pada kondisi sebelum diinstall driver tersebut. Seringkali, pilihan kedua jauh lebih mudah daripada pilihan pertama karena memperbaiki driver mungkin dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah lagi. Sayangnya, masih banyak orang bingung bagaimana cara mengembalikan Windows ke kondisi sebelumnya.
Di sinilah System Restore menjadi jawabannya. Mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui fitur Windows yang satu ini, atau mungkin ragu menggunakannya karena takut terhadap efeknya ke sistem dan file pribadi. Di artikel kali ini, Anda dapat memahami seluk beluk System Restore mulai dari apa itu System Restore hingga apa saja efek System Restore terhadap file, program, virus, dll.
Apa itu System Restore?

Sebenarnya, apa itu System Restore? System Restore adalah salah satu fitur yang ada di Windows yang berfungsi untuk mengembalikan Windows ke suatu titik/tanggal tertentu. System Restore dapat dianalogikan sebagai fitur “Undo” pada sistem Windows. Misalnya Anda mengupdate Windows, namun update tersebut justru membuat komputer Anda crash. Anda dapat menggunakan System Restore untuk meng-“undo” update tersebut.
Apa Itu Restore Point?
Dalam System Restore, terdapat istilah restore point. Restore point ini merupakan tanggal dan jam tertentu di mana System Restore menyimpan file dan setting komputer Anda. Restore Point ini dapat disamakan dengan “checkpoint” dari komputer Anda. System Restore dapat membuat restore point secara otomatis, namun Anda juga dapat membuatnya secara manual.
Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah apa saja yang dilakukan System Restore, apakah System Restore mempengaruhi file pribadi, dan masih banyak pertanyaan lainnya. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, silakan simak uraian mengenai efek System Restore terhadap komputer Anda.
Efek System Restore terhadap Sistem Windows
System Restore bisa mengembalikan hampir semua file sistem Windows, misalnya driver, Windows update, dan registry. Bila Anda tidak sengaja menghapus file tertentu di folder Windows, atau mungkin mengutak-atik registry sehingga rusak, Anda dapat menggunakan System Restore ini untuk mengembalikan file sistem dan registry ke kondisi sebelumnya. Apabila ada update (baik Windows update maupun update program) setelah restore point terakhir, maka update terbaru tersebut akan dihapus dan akan diganti dengan versi sebelumnya. Untuk lebih jelasnya Anda dapat melihat contoh di bawah ini.

Kali ini, saya ingin mengembalikan Windows ke restore point tanggal 28 Februari. Padahal, saya pernah menginstall Windows update untuk MS Office Professional Plus versi 20242 tanggal 30 Februari. Ketika saya melakukan restore, maka update versi 20242 tersebut akan dihapus dan akan dikembalikan versi sebelumnya (versi 20288)
Efek System Restore terhadap File Pribadi
System Restore tidak berpengaruh terhadap file dan dokumen pribadi yang ada di komputer Anda. Misalkan Anda menaruh file word di drive C dan kemudian Anda melakukan System Restore, maka file tersebut tidak akan terhapus/ terpengaruh oleh System Restore.
Efek System Restore terhadap Program
Program yang sudah ada sejak sebelum restore point dibuat akan tetap utuh. Sementara itu, program yang diinstall setelah restore point akan diuninstall. Sebaliknya, program yang diuninstall setelah restore point akan dikembalikan/ direstore. Namun, karena System Restore hanya mengembalikan tipe file tertentu, besar kemungkinan bahwa program yang direstore tidak dapat berjalan normal akibat ada file yang kurang. Oleh karena itu, Anda disarankan melakukan install ulang pada program yang direstore tersebut.

Pada contoh di atas, saya pernah menginstall program Comanche Open Multiplayer Beta tanggal 10 Maret. Ketika saya melakukan restore ke tanggal 28 Februari, maka program tersebut akan dihapus oleh System Restore
Efek System Restore terhadap Virus/ Malware
System restore seringkali tidak menghapus virus yang ada di komputer Anda. Meski komputer Anda terinfeksi virus setelah restore point terakhir, namun besar kemungkinan virus tersebut tetap ada setelah dilakukan System Restore. Hal ini dikarenakan virus mempunyai kode tertentu yang membuatnya susah dihapus dan tertanam di dalam file sistem Windows.
Melakukan System Restore
Nah, setelah memahami apa itu System Restore dan apa yang dilakukan System Restore terhadap komputer Anda, langkah selanjutnya adalah praktek melakukannya. Untuk itu, Anda dapat membaca artikel kami selanjutnya tentang Cara Melakukan System Restore.